Laser rubi merupakan jenis laser pertama yang beroperasi. Laser ini tersiri dari kristal alam Al2O3 (corundum), dimana beberapa ion Al3+ digantikan oleh ion-ion Cr3+. Jika material Al2O3 tidak dicampur dengan material lain, maka akan membentuk kristal tak berwarna atau disebut safir. Sedangkan untuk material aktif, kristal ditumbuhkan dengan campuran antara Al2O3 dan Cr2O3 (0,05% berat), sehingga memberikan warna pink akibat dari absorpsi ion Cr3+ pada daerah violet dan hijau. Laser rubi dapat memancarkan panjang gelombang 694,3 nm dan 692,9 nm. Parameter optik dan spektroskopi dari laser rubi pada temperatur kamar diperlihatkan pada Tabel 2.2.
2. Laser Neodymium
Tipe laser ini merupakan laser yang paling populer. Sebagai material host
digunakan kristal Y3Al5O12 (Yttrium Aluminium Garnet, YAG) dimana beberapa ion
Y3+ diganti oleh ion Nd3+. Disamping material YAG, material lain yang banyak
digunakan sebagai host untuk laser neodymium adalah fluorida (YLiF4), vanadate
(YVO4), posfat dan gelas silika. Konsentrasi umum doping ion Nd3+ adalah sekitar 1%
atomik. Karakteristik beberapa laser neodymium ditunjukkan pada Tabel 2.3.
Laser Nd:YAG dapat beroperasi pada kontinu dan pulsa, yang dipompa oleh
lampu atau laser semikonduktor AlGaAs. Laser ini banyak digunakan untuk berbagai
aplikasi, seperti : pemrosesan material (drilling dan welding), aplikasi medis (laser
Nd:YAG kontinu dengan daya 50 Watt digunakan untuk evaporasi jaringan dan
koagulasi), aplikasi scientific dan militer.
Laser Nd:gelas sering digunakan dalam peralatan militer dan sebagai laser
penguat untuk sistem energi sangat tinggi seperti untuk eksperimen reaksi fusi, seperti
yang digunakan di lawrence Livermore national Laboratory, USA dan Perancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar