Pada tahun 1895, W.C. Rontgen
menemukan bahwa tabung sinar katode mengahasilkan suatu radiasi berdaya tembus
tinggi yang dapat menghitamkan film potret, walupun film tersebut terbungkus
kertas hitam. Karena belum mengenal hakekatnya, sinar ini dinamai sinar X.
Ternyata sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul karena
benturan berkecepatan tinggi (yaitu sinar katode dengan suatu materi (anode).
Sekarang sinar X disebut juga
sinar rontgen dan digunakan untuk rongent yaitu untuk mengetahui keadaan organ
tubuh bagian dalam. Penemuan sinar X membuat Henry Becguerel tertarik untuk
meneliti zat yang bersifat fluorensensi, yaitu zat yang dapat bercahaya setelah
terlebih dahulu ©2004 Digitized by USU digital library 1mendapat radiasi
(disinari), Becquerel menduga bahwa sinar yang dipancarkan oleh zat seperti itu
seperti sinar X.
Secara kebetulan, Becquerel
meneliti batuan uranium. Ternyata dugaan itu benar bahwa sinar yang dipancarkan
uranium dapat menghitamkan film potret yang masih terbungkus kertas hitam. Akan
tetapi, Becqueret menemukan bahwa batuan uranium memancarkan sinar berdaya
tembus tinggi dengan sendirinya tanpa harus disinari terlebih dahulu. Penemuan
ini terjadi pada awal bulan Maret 1986. Gejala semacam itu, yaitu pemancaran
radiasi secara spontan, disebut keradioaktifan, dan zat yang bersifat
radioaktif disebut zat radioaktif. Zat radioaktif yang pertama ditemukan adalah
uranium.
Pada tahun 1898, Marie Curie
bersama-sama dengan suaminya Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan
uranium yang jauh lebih aktif dari uranium. Kedua unsur itu mereka namakan
masing-masing polonium (berdasarkan nama Polonia, negara asal dari Marie
Curie), dan radium (berasal dari kata Latin radiare yang berarti bersinar).
Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Semua isotop yang
bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau
kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop
yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioi isotop,
sedangkan isotop yang tidak radiaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini,
radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping radioisotop
alami juga ada radioisotop buatan.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford
mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas
dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang berrnuatan positif dinamai sinar
alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta. Selanjutnya Paul
U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi
nama sinar gamma.
a. Sinar
alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi
partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium
-4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat
yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan
kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara
hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar
alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan
energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu
mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa
akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium 4 2
b. Sinar
beta (β)
Sinar beta merupakan radiasi
partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal
dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena
sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi 0 -1e. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih
besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling
energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus
kulit.
c. Sinar
gamma ( γ )
Sinar gamma adalah radiasi
elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar
gamma dinyatakan dengan notasi 0 0y. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain
sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar
X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar